Rabu, 20 Februari 2013

Klasifikasi Jaringan Distribusi

KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI



Sistem distribusi tenaga listrik didefinisikan bagian dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan gardu induk/pusat pembangkit listrik dengan konsumen. Sedangkan jaringan distribusi merupakan sarana dari sistem distribusi tenaga listrik dalam menyalurkan energi ke konsumen.

Dalam menyalurkan listrik ke pusat beban, suatu sistem harus disesuaikan dengan kondisi setempat dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain :
  • Faktor beban
  • Lokasi beban
  • Perkembangan dimasa mendatang
  • Keandalan
  • Nilai ekonomisnya.

Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi :
  1. Jaringan Tegangan Menengah, yaitu jaringan yang menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu Induk menuju Gardu Distribusi. Tegangan salur 6kV, 12kV dan 20kV.
  2. Jaringan Tegangan Rendah,  yaitu jaringan yang menghubungkan Gardu Distribusi/sisi sekunder trafo distribusi ke konsumen. Tegangan salur 220V dan 380V.

Berdasarkan Konfigurasi Jaringan Primer dapat dikelompokkan menjadi :
  1. Jaringan distribusi pola radial.
  2. Jaringan distribusi pola loop.
  3. Jaringan distribusi pola grid.
  4. Jaringan distribusi pola spindle.

1. Jaringan Distribusi Pola Radial

JDPR adalah jaringan yang setiap salurannya primernya hanya mampu menyalurkan daya dalam satu arah aliran daya. Jaringan ini biasa dipakai untuk melayani daerah dengan tingkat kerapatan beban rendah.
Keuntungan :
  • Sederhana dari segi teknis.
  • Biaya investasi rendah.
Kerugian : apabila terjadi gangguan dekat dengan sumber, maka semua beban salur tersebut akan ikut padam sampai gangguan tersebut diatasi. 

Example Single Line :




2. Jaringan Distribusi Pola Loop

JDPL adalah jaringan yang dimulai dari suatu titik pada rel daya yang berkeliling di daerah beban kemudian kembali ke titik rel daya semula.
Pola ini ditandai dengan adanya 2 buah sumber pengisian yaitu sumber utama dan sumber cadangan. Jika salah satu sumber ada gangguan maka dapat diganti dengan sumber cadangan. Jaringan ini dipakai untuk melayani beban dengan kontinyuitas pelayanan yang baik. (lebih baik dari radial).

Example Single Line :





3. Jaringan Distribusi Pola Grid

JDPG ini mempunyai bebarapa rel daya dan antara rel-rel tersebut dihubungkan oleh saluran penghubung (Coupler) yang disebut tie feeder. Maka setiap gardu distribusi dapat menerima atau mengirim daya dari atau ke rel lain.
Keuntungan :

  • Kontinuitas pelayananan lebih baik dari pola radial atau loop.
  • Fleksibel dalam menghadapi perkembangan beban.
  • Sesuai untuk daerah dengan kerapatan beban yang tinggi.
Kerugian : 
  • Sistem proteksi yang rumit dan mahal
  • Biaya investasi yang mahal.
Example Single Line :




4. Jaringan Distribusi Pola Spindle

JDPS merupakan pengembangan dari pola radial dan loop terpisah. Beberapa saluran yang keluar dari Gardu induk diarahkan ke suatu tempat yang disebut Gardu hubung (GH), kemudian antara GI dan GH dihubungkan dengan satu saluran yang disebut Express Feeder
Sistem gardu distribusi ini terdapat disepanjang saluran kerja dan terhubung secara seri. Saluran kerja yang masuk ke gardu dihubungkan oleh saklar pemisah, sedangkan saluran yang keluar dari gardu dihubungkan oleh sebuah saklar beban.
Jadi sistem ini dalam keadaan normal bekerja secara radial dan dalam keadaan darurat bekerja secara loop melalui saluran cadangan dan GH.
Keuntungan :

  • Sederhana dalam hal teknis pengoperasiannya. (like radial)
  • Kontinuitas pelayanan lebih baik daripada pola loop dan radial
  • Pengecekan beban masing-masing saluran lebih mudah dibanding pola grid
  • Penentuan bagian jaringan yang terganggu akan lebih mudah dibanding pola grid
  • Pola proteksinya akan lebih mudah
  • Baik untuk dipakai di daerah perkotaan dengan kerapatan beban yang tinggi.

Example Single Line :




Besok dilanjutin lagi dengan tema yang lain.....